BAE - Proses pendidikan seyogyanya tidak hanya sekadar mentransfer ilmu saja melainkan juga harus dibarengi pembersihan jiwa maupun kepribadian (tazkiyatun nufus) bagi anak didik. Dengan demikian hasil didikan akan lahir intelektual muslim yang pinter dan benar, berjiwa besar, berakhlakul karimah serta memperoleh keuntungan di kemudian hari.
“Dengan Tazkiyatun nufus, selain mencegah lahirnya intelektual muslim yang sombong pemikirannya juga mampu mencetak sarjana yang sarjono (dasar bejone ono/ memperoleh keuntungan),” kata ulama asal Semarang Habib Umar Muthohar dalam acara pengajian dan Istighosah dalam rangka dies Natalis ke XIV Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus di kampus Desa Ngembal Rejo Bae Kudus, Rabu (13/4) malam.
Di depan ratusan hadirin yang sebagian besar mahasiswa STAIN ini, Habib Umar mencontohkan upaya pembersihan jiwa ini sesuai yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada masa-masa jahiliyah. Selain memberikan ilmunya, Nabi Muhammad juga mengubah jiwa pengikut dan sahabatnya menjadi sholih, penyayang dan penyabar.
“Buktinya, lahir generasi pengganti beliau seperti Abu bakar, Umar bin Khattab,Ali bin Thalib dengan sifat dan prilaku yang santun dan sabar. Termasuk saat menghadapi godaan dan ancaman, para sahabat itu bisa menahan amarah ,”tambahnya.
Dengan diselingi humor, Habib Umar mengingatkan intelektual muslim tidak memandang agama dengan pemikiran bebas karena akan bisa merusak keyakinan. Pemikiran bebas hanya bisa dilakukan melalui politik, ekonomi, dan budaya.
“Karena agama itu wahyu Allah, jadi tidak bisa dirubah dengan pikiran bebas. Malah seharusnya kita perteguh seraya berpikir rasional terhadap wahyu itu sehingga bisa tambah jaya dan maju.”tandasnya
Diakhir ceramahnya, Habib mengajak komponen STAIN selalu menjaga kemurnian ilmu agama dengan memadukan ilmu modern yang benar sehingga akan lahir sarjana terpilih yang mampu menjawab kebingungan ummat.
“Jangan menjadi pemikir yang neko-neko dan hanya mencari popularitas saja. Ini akan menambah bingung ummat,”pintanya.
Pengajian dan istighosah ini sebagai puncak penutupan rangkaian kegiatan Dies Natalies ke XIV STAIN Kudus yang berlangsung selama dua pekan. Selain Habib Umar, hadir juga sejumlah Habaib asal Kudus dan Rektor STAIN Kudus Prof. Abdul Hadi dan tenaga pengajar serta tamu undangan lainnya. (qomarul adib)
0 komentar
Posting Komentar